Contoh Soal Regresi Linier Berganda dan Analisis Uji Asumsi Klasik Menggunakan SPSS


I.          Judul
“Pengaruh Biaya Produksi, Biaya Distribusi dan Biaya Promosi Terhadap Tingkat Penjualan”
II.          Pertanyaan
“Apakah terdapat pengaruh biaya produksi, biaya distribusi dan biaya promosi terhadap tingkat penjualan ?”
III.         Hipotesis
“Diduga terdapat pengaruh positif biaya produksi, biaya distribusi dan biaya promosi terhadap tingkat penjualan”.
IV.         Kriteria Penerimaan Hipotesis
H0             : Tidak terdapat pengaruh positif biaya produksi, biaya distribusi dan
  biaya promosi terhadap tingkat penjualan
H1             : Terdapat pengaruh positif biaya produksi, biaya distribusi dan
  biaya promosi terhadap tingkat penjualan
V.         Sampel
Adapun sampel yaitu suatu perusahaan pengolahan makanan
VI.         Data yang Dikumpulkan
Adapun data yang dikumpulkan berupa data time series tahun 1996-2010.
Tahun
Tingkat Penjualan
Biaya Produksi
Biaya Distribusi
Biaya Promosi
1996
127,3
37,8
11,7
8,7
1997
122,5
38,1
10,9
8,3
1998
146,8
42,9
11,2
9
1999
159,2
45,2
14,8
9,6
2000
171,8
48,4
12,3
9,8
2001
176,6
49,2
16,8
9,2
2002
193,5
48,7
19,4
12
2003
189,3
48,3
20,5
12,7
2004
224,5
50,3
19,4
14
2005
239,1
55,8
20,2
17,3
2006
257,3
56,8
18,6
18,8
2007
269,2
55,9
21,8
21,5
2008
308,2
59,3
24,9
21,7
2009
358,8
62,9
24,3
25,9
2010
362,5
60,5
22,6
27,4

Keterangan :
Y              = Tingkat Penjualan
X1            = Biaya Produksi
X2            = Biaya Distribusi
X3            = Biaya Promosi

VII.         Analisis Data
Persamaan Regresi Linier
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e




1.      Uji Statistik
a.      Korelasi

Correlations

Tingkat Penjualan
Biaya Produksi
Biaya Distribusi
Biaya Promosi
Pearson Correlation
Tingkat Penjualan
1,000
,955
,882
,983
Biaya Produksi
,955
1,000
,893
,918
Biaya Distribusi
,882
,893
1,000
,853
Biaya Promosi
,983
,918
,853
1,000
Sig. (1-tailed)
Tingkat Penjualan
.
,000
,000
,000
Biaya Produksi
,000
.
,000
,000
Biaya Distribusi
,000
,000
.
,000
Biaya Promosi
,000
,000
,000
.
N
Tingkat Penjualan
15
15
15
15
Biaya Produksi
15
15
15
15
Biaya Distribusi
15
15
15
15
Biaya Promosi
15
15
15
15

Tabel ini menunjukkan Derajat Hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Tabel ini menunjukkan ada atau tidaknya hubungan Biaya Promosi, Biaya Distribusi dan Biaya Produksi dengan Tingkat Penjualan.
Berdasarkan tabel, tingkat hubungan antara tingkat penjualan dengan biaya produksi adalah sebesar 0,955 dan berdasarkan nilai sig (0,000) yaitu lebih kecil dari α = 1 % (0,01), maka disimpulkan terdapat hubungan yang sangat kuat antara keduanya. Dengan demikian keputusan yang diambil yaitu menolak H0 dan menerima H1.
Berdasaran tabel, tingkat hubungan antara tingkat penjualan dengan biaya distribusi adalah sebesar 0,882 dan berdasarkan nilai sig (0,000) yaitu lebih kecil dari α = 1 % (0,01), maka disimpulkan terdapat hubungan yang sangat kuat antara keduanya. Dengan demikian keputusan yang diambil yaitu menolak H0 dan menerima H1.
Berdasaran tabel, tingkat hubungan antara tingkat penjualan dengan biaya promosi adalah sebesar 0,983 dan berdasarkan nilai sig (0,000) yaitu lebih kecil dari α = 1 % (0,01), maka disimpulkan terdapat hubungan yang sangat kuat antara keduanya. Dengan demikian keputusan yang diambil yaitu menolak H0 dan menerima H1.

b.      Koefisien Determinasi

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
,992a
,983
,979
11,26722
,983
218,339
3
11
,000
a. Predictors: (Constant), Biaya Promosi, Biaya Distribusi, Biaya Produksi

Koefisien determinasi (R2) adalah suatu nilai yang menunjukkan seberapa besar variasi dalam variabel terikat (Y) dapat dijelaskan oleh semua variabel bebas (Xi) secara bersama-sama. Berdasarkan model summary, diperoleh nilai R2 (R-Square) adalah 0,983. Dengan demikian, sebesar 98,3 % variasi perubahan-perubahan dalam Tingkat Penjualan dapat dijelaskan oleh Biaya Produksi, Biaya Distribusi dan Biaya Promosi. Sisanya sebesar 1,7 %, dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam persamaan regresi.


c.       Uji F

ANOVAa
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
83154,523
3
27718,174
218,339
,000b
Residual
1396,453
11
126,950


Total
84550,976
14



a. Dependent Variable: Tingkat Penjualan
b. Predictors: (Constant), Biaya Promosi, Biaya Distribusi, Biaya Produksi

Uji F bertujuan untuk mengukur signifikansi persamaan regresi yang telah diestimasi secara keseluruhan. Berdasaran tabel, nilai sig F-hitung adalah (0,000) yaitu lebih kecil dari α = 1 % (0,01). Maka dapat disimpulkan bahwa, secara bersama-sama, Biaya Produksi, Biaya Distribusi dan Biaya Promosi berpengaruh sangat nyata terhadap Tingkat Penjualan. Atau dapat disimpulkan juga bahwa persamaan regresi dinyatakan baik (good of fit) dan nilai prediksi mampu menggambarkan kondisi sesungguhnya.

d.      Uji-t

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Correlations
B
Std. Error
Beta
Zero-order
Partial
Part
1
(Constant)
-66,233
35,553

-1,863
,089



Biaya Produksi
3,109
1,155
,310
2,691
,021
,955
,630
,104
Biaya Distribusi
,572
1,427
,035
,401
,696
,882
,120
,016
Biaya Promosi
7,894
1,176
,668
6,712
,000
,983
,897
,260
a. Dependent Variable: Tingkat Penjualan

Untuk menguji tingkat signifikansi pengaruh masing-masing variabel bebas Xi secara individu terhadap variabel terikat Y digunakan Uji-t. Berdasarkan nilai sig pada tabel, dilakukan pengujian pengaruh masing-masing Biaya Produksi, Biaya Distribusi dan Biaya Promosi terhadap Tingkat Penjualan. Biaya Produksi berpengaruh nyata terhadap Tingkat Penjualan, dengan nilai koefisien sebesar 3,109. Secara statistik dapat dilihat dari nilai sig yang lebih kecil dari tingkat α = 5% (0,021 < 0,05). Sebaliknya, Biaya Distribusi tidak berpengaruh nyata terhadap Tingkat Penjualan, dengan nilai koefisien sebesar 0,572. Secara statistik dapat dilihat dari nilai sig yang lebih besar dari tingkat α = 5% (0,696 > 0,05).
Kemudian, Biaya Promosi berpengaruh sangat nyata terhadap Tingkat Penjualan, dengan nilai koefisien sebesar 7,894. Secara statistik dapat dilihat dari nilai sig yang lebih kecil dari tingkat α = 1% (0,000 < 0,01).
Berdasarkan tabel, persamaan regresi setelah dilakukan estimasi dapat ditulis sebagai berikut :

Y = 66,233 + 3,109 X1 +0,572 X2 + 7,894 X3

Berdasarkan persamaan regresi maka dapat diinterpretasikan bahwa ketika masing-masing variabel Biaya Produksi, Biaya Distribusi dan Biaya Promosi sebesar nol maka Tingkat Penjualan akan ada sebesar 66,233. Ketika terjadi peningkatan Biaya Produksi sebesar satu satuan maka akan menambah Tingkat Penjualan sebesar 3,109. Ketika terjadi peningkatan Biaya Distribusi sebesar satu satuan akan menambah Tingkat Penjualan sebesar 0,572 dan ketika terjadi peningkatan Biaya Promosi sebesar satu satuan maka akan menambah Tingkat Penjualan sebesar 7,894.



2.      Uji Asumsi Klasik
a.         Normalitas
Untuk menguji apakah di dalam model regresi variabel pengganggu (residual) memiliki distribusi normal maka dapat dilakukan uji normalitas data dengan analisis grafik dan analisis statistik.

1)        Analisa Grafik





      
Berdasarkan tampilan output chart di atas kita dapat melihat grafik histogram maupun grafik plot. Dimana grafik histogram memberikan pola distribusi mengikuti garis poligon yang artinya pola distribusi data normal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sedangkan berdasarkan grafik plot memberikan pola distribusi menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal tersebut maka hal ini menunjukkan pola distribusi normal sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2)        Analisa Statistik
Selain menggunakan Analisis Grafik, dalam menguji apakah dalam model regresi variabel residu memiliki distribusi normal atau tidak juga dapat dilakukan analisis dengan Rumus Kolmogorov-Smirnov Test dengan dasar pengambilan keputusan : Data berdistribusi normal, jika nilai sig (signifikansi) > α (1% atau 5%).

Tahun
Tingkat Penjualan
Biaya Produksi
Biaya Distribusi
Biaya Promosi
RES_1
1996
127,3
37,8
11,7
8,7
0,66134
1997
122,5
38,1
10,9
8,3
-1,45655
1998
146,8
42,9
11,2
9
2,22454
1999
159,2
45,2
14,8
9,6
0,68057
2000
171,8
48,4
12,3
9,8
3,18289
2001
176,6
49,2
16,8
9,2
7,65994
2002
193,5
48,7
19,4
12
2,526
2003
189,3
48,3
20,5
12,7
-6,58481
2004
224,5
50,3
19,4
14
12,76476
2005
239,1
55,8
20,2
17,3
-16,23951
2006
257,3
56,8
18,6
18,8
-12,07415
2007
269,2
55,9
21,8
21,5
-20,5182
2008
308,2
59,3
24,9
21,7
4,56148
2009
358,8
62,9
24,3
25,9
11,15975
2010
362,5
60,5
22,6
27,4
11,45193




One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual
N
15
Normal Parametersa,b
Mean
0E-7
Std. Deviation
9,98732253
Most Extreme Differences
Absolute
,193
Positive
,101
Negative
-,193
Kolmogorov-Smirnov Z
,748
Asymp. Sig. (2-tailed)
,631
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Berdasarkan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov Test diperoleh nilai KSZ sebesar 0,784 dan sig K-S Test sebesar 0,631 atau lebih besar dari 0,01 (α = 1%) maka dapat disimpulkan bahwa residual data berdistribusi normal.

b.        Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinieritas yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam analisis multikolinieritas diantaranya : 1) dengan melihat hubungan (korelasi) antar variabel bebas; 2) dengan membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai koefisien determinasi secara serentak (R2); dan 3) dengan melihat nilai Tolerance dan VIF.

1)      Melihat hubungan (korelasi) antar variabel bebas
Dasar pengambilan keputusan dengan cara ini yaitu apabila korelasi antar variabel independen lebih besar dari 0,9 (>0,9) maka dikatakan terjadi multikolinieritas.

Correlations

Tingkat Penjualan
Biaya Produksi
Biaya Distribusi
Biaya Promosi
Pearson Correlation
Tingkat Penjualan
1,000
,955
,882
,983
Biaya Produksi
,955
1,000
,893
,918
Biaya Distribusi
,882
,893
1,000
,853
Biaya Promosi
,983
,918
,853
1,000
Sig. (1-tailed)
Tingkat Penjualan
.
,000
,000
,000
Biaya Produksi
,000
.
,000
,000
Biaya Distribusi
,000
,000
.
,000
Biaya Promosi
,000
,000
,000
.
N
Tingkat Penjualan
15
15
15
15
Biaya Produksi
15
15
15
15
Biaya Distribusi
15
15
15
15
Biaya Promosi
15
15
15
15

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat hubungan antar masing-masing variabel independen. Diperoleh bahwa tidak terdapat multikolinieritas antara variabel Biaya Produksi dan Biaya Distribusi dengan nilai r sebesar 0,893 atau lebih kecil dari 0,90. Untuk variabel Biaya Distribusi dan Biaya Promosi juga tidak terdapat multikolinieritas antar keduanya yang terlihat dari nilai r sebesar 0,853 atau lebih kecil dari 0,90. Sebaliknya, terjadi multikolinieritas antara variabel Biaya Promosi dengan Biaya Produksi yang terlihat dari nilai r sebesar 0,918. Maka dapat disimpulkan terdapat gejala multikolinieritas dalam persamaan regresi tersebut.

2)      Membandingkan nilai koefisien determinasi individual (r2) dengan nilai koefisien determinasi secara serentak (R2)
Dalam metode ini cara yang dilakukan adalah dengan meregresikan setiap variabel independen dengan variabel independen lainnya, dengan tujuan untuk mengetahui nilai koefisien r2 untuk setiap variabel yang diregresikan. Selanjutnya nilai r2 tersebut dibandingkan dengan nilai koefisien determinasi R2. Kriteria pengujian yaitu jika r2 > R2 maka terjadi multikolinieritas.
Tabel koefisien determinasi serentak
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Change Statistics
R Square Change
F Change
df1
df2
Sig. F Change
1
,992a
,983
,979
11,26722
,983
218,339
3
11
,000
a. Predictors: (Constant), Biaya Promosi, Biaya Distribusi, Biaya Produksi

Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,893a
,797
,782
2,22916
a. Predictors: (Constant), Biaya Produksi
Tabel r2 antara Biaya Produksi dan Biaya Distribusi

Tabel r2 antara Biaya Distribusi dan Biaya Promosi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,853a
,728
,707
3,56105
a. Predictors: (Constant), Biaya Distribusi

Tabel r2 antara Biaya Promosi dan Biaya Produksi
Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,918a
,843
,831
3,19179
a. Predictors: (Constant), Biaya Promosi

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien r2 yang diperoleh seluruhnya bernilai lebih kecil dari pada nilai koefisien determinasi (R2). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah multikolinieritas pada model regresi.




3)      Melihat nilai Tolerance dan VIF

Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
Correlations
Collinearity Statistics
B
Std. Error
Beta
Zero-order
Partial
Part
Tolerance
VIF
1
(Constant)
-66,233
35,553

-1,863
,089





Biaya Produksi
3,109
1,155
,310
2,691
,021
,955
,630
,104
,113
8,862
Biaya Distribusi
,572
1,427
,035
,401
,696
,882
,120
,016
,196
5,111
Biaya Promosi
7,894
1,176
,668
6,712
,000
,983
,897
,260
,152
6,592
a. Dependent Variable: Tingkat Penjualan

Dari hasil di atas dapat diketahui bahwa nilai variance inflation factor (VIF) ketiga variabel yaitu Biaya Produksi, Biaya Distribusi dan Biaya Promosi masing-masing adalah 8,862; 5,111; dan 6,592 lebih kecil dari 10. Kemudian dari tabel juga dapat diketahui bahwa nilai Tolerance ketiga variabel yaitu Biaya Produksi, Biaya Distribusi dan Biaya Promosi masing-masing adalah 0,113; 0,196; dan 0,152 lebih kecil dari 1. Maka mengacu pada dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinieritas dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinieritas dalam model regresi.


Post a Comment for "Contoh Soal Regresi Linier Berganda dan Analisis Uji Asumsi Klasik Menggunakan SPSS"