Contoh Soal Studi Kelayakan Agribisnis (Evaluasi Proyek atau Analisis Investasi)


1.        Mengapa penting untuk disusun rencana keuangan dalam suatu proyek ?
Jawab :
Proyek/bisnis merupakan suatu kegiatan (aktivitas) yang menggunakan sumberdaya, dan diharapkan akan memperoleh manfaat di masa yang akan datang. Dengan kata lain proyek/bisnis merupakan kegiatan/aktivitas dengan mengeluarkan biaya dan diharapkan akan menghasilkan hasil /return di masa yang akan datang. Dalam rangka menentukan layak tidaknya usaha tersebut dijalankan dan bisa digunakan, maka sangat penting untuk dilakukan perencanaan keuangan proyek tersebut. Tanpa rencana yang matang pengerjaan proyek tidak akan berjalan lancar dan akan banyak masalah yang menghambat pekerjaan proyek mengingat kondisi yang akan datang dipenuhi dengan ketidakpastian maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam memulai suatu proyek/bisnis.
Contoh Kasus :
Pembangunan suatu areal usaha perkebunan lada. Dimana harus terlebih dahulu dibuat perencanaan keuangannya. Dalam perencanaan keuangan akan dapat dilihat gambaran ke depan mengenai tingkat keuntungan proyek tersebut.
2.        Jelaskan :
a.       Net Present Value (Manfaat sekarang neto/NPV) dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus pendapatan yang ditimbulkan oleh penanaman investasi. Dalam analisis keuangan/finansial, nilai itu merupakan nilai sekarang dari arus tambahan pendapatan untuk individu. NVP adalah merupakan selisih antara benefit (penerimaan) dengan cost (pengeluaran) yang telah dipresent valuekan. Kriteria ini mengatakan bahwa proyek akan dipilih apabila NPV > 0. Dengan demikian, jika suatu proyek mempunyai NPV < 0, maka tidak akan dipilih atau tidak layak untuk dijalankan.
b.      Internal Rate of Return (IRR) merupakan tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit (penerimaan) yang telah dipresent valuekan dan cost (pengeluaran) yang telah dipresent valuekan sama dengan nol. Dengan demikian, IRR ini menunjukkan kemampuan suatu proyek untuk menghasilkan returns, atau tingkat keuntungan yang akan dicapainya. Kriteria investasi IRR ini memberikan pedoman bahwa proyek akan dipilih apabila IRR > Social Discount Rate. Begitu pula sebaliknya, jika diperoleh IRR < Social Discount Rate, maka proyek sebaiknya tidak dijalankan.
c.       B/C ratio < 1 artinya proyek tidak diterima dan tidak layak untuk diusahakan (tidak menguntungkan).
d.      Payback Period merupakan jangka waktu periode yang diperlukan untuk membayar kembali (mengembalikan) semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek.
3.        Uraikan masing-masing
a.       Proyek orientasi laba; contoh
1)      Proyek perkebunan pisang; proyek dilaksanakan untuk memperoleh laba bagi perusahaan, dimana produksi akan dipasarkan di dalam negeri maupun melalui pasar ekspor.
2)      Proyek pembangunan perkebunan jagung yang terintegrasi dengan peternakan sapi. Pembangunan dilakukan dengan berorientasi profit, dimana produksi diharapkan dapat memberi keuntungan besar bagi perusahaan.
3)      Proyek perkebunan pepaya, dimana produksi aan diitegrasikan dengan industri pengolahan pepaya sehingga dapat meningkatkan penerimaan profit bagi perusahaan.
b.      Proyek orientasi sosial
1)      Proyek pengadaan benih padi bagi masyarakat petani oleh korporasi yang berorientasi sosial (nirlaba) dengan tujuan utama memberdayakan masyarakat.
2)      Proyek pemberantasan hama massal oleh pemerintah dalam rangka pengendalian hama pada usahatani masyarakat. Proyek ini berorientasi non profit.
3)      Proyek pengadaan alsintan oleh pemerintah dalam rangka peningkatan produktivitas usahatani masyarakat.




4.        Contoh perhitungan lengkap
a.       NPV (Net Present Value)
Misalkan data kondisi finansial usaha Pepaya adalah sebagai berikut :
Tahun
Benefit
Cost
Net Benefit
df
(10%)
NPV
(%)
0
-
95
(95)
1
(95,00)
1
6
33
(27)
0,909
(24,55)
2
20
22
(2)
0,826
(1,65)
3
25
12
13
0,751
9,76
4
32
13
19
0,683
12,98
5
60
15
45
0,621
27,94
6
68
17
51
0,564
28,76
7
70
19
51
0,513
26,16
8
70
20
50
0,467
23,35
9
65
28
37
0,424
15,69
10
60
30
30
0,385
11,55
Jlh
476
304
172

35,00
Tentukan nilai NPV !
Penyelesaian :

NPV = 35,00
b.      IRR (Internal Rate of Return)
Misalkan data kondisi finansial usaha Pepaya adalah sebagai berikut :
Tahun
Net Benefit
df
(13%)
NPV
(13%)
df
(15%)
NPV
(15%)
0
(95)
1
(95,00)
1
(95)
1
(27)
0,885
(24,55)
0,870
(23,49)
2
(2)
0,763
(1,65)
0,756
(1,51)
3
13
0,693
9,76
0,658
8,55
4
19
0,613
12,98
0,572
10,87
5
45
0,543
27,94
0,497
22,36
6
51
0,480
28,76
0,432
22,03
7
51
0,425
26,16
0,376
19,18
8
50
0,376
23,35
0,327
16,35
9
37
0,338
15,69
0,384
10,51
10
30
0,294
11,55
0,247
7,41
Jlh
172

10,92

-2,74




c.       B/C Ratio
Misalkan data kondisi finansial usaha Pepaya adalah sebagai berikut :
Tahun
Benefit
Cost
Net Benefit
df
(10%)
NPV
(%)
0
-
95
(95)
1
(95,00)
1
6
33
(27)
0,909
(24,55)
2
20
22
(2)
0,826
(1,65)
3
25
12
13
0,751
9,76
4
32
13
19
0,683
12,98
5
60
15
45
0,621
27,94
6
68
17
51
0,564
28,76
7
70
19
51
0,513
26,16
8
70
20
50
0,467
23,35
9
65
28
37
0,424
15,69
10
60
30
30
0,385
11,55
Jlh
476
304
172

35,00

NPV (-) = 121,2
NPV (+) = 156,2


Maka, usaha layak untuk dijalankan.

d.      Payback Period
Misalkan data kondisi finansial usaha Pepaya adalah sebagai berikut :
Tahun
Benefit
Cost
Net Benefit
df
(10%)
NPV
(%)
0
-
95
(95)
1
(95,00)
1
6
33
(27)
0,909
(24,55)
2
20
22
(2)
0,826
(1,65)
3
25
12
13
0,751
9,76
4
32
13
19
0,683
12,98
5
60
15
45
0,621
27,94
6
68
17
51
0,564
28,76
7
70
19
51
0,513
26,16
8
70
20
50
0,467
23,35
9
65
28
37
0,424
15,69
10
60
30
30
0,385
11,55
Jlh
476
304
172

35,00

Tentukan nilai Payback Period !
Ab = 17,2
I = 476




Post a Comment for "Contoh Soal Studi Kelayakan Agribisnis (Evaluasi Proyek atau Analisis Investasi)"