Belajar Konsep Regresi Linier Sederhana untuk Ekonometrika
Regresi Linier Sederhana
Konsep regresi
Model
regresi merupakan suatu cara formal untuk mengekspresikan dua unsur penting
suatu hubungan statistik :
1. Suatu
kecenderungan berubahnya peubah tidak bebas Y secara sistematis sejalan dengan
berubahnya peubah besar X.
2. Perpencaran
titik-titik di ser kurva hubungan statistik itu.
Kedua
ciri ini disatukan dalam suatu model regresi dengan cara mempostulatkan bahwa :
1. Ada
suatu rencana peluang peubah Y untuk setiap taraf (level) peubah X.
2. Rataan
sebaran-sebaran peluang berubah secara sistematis sejalan dengan berubahnya
nilai peubah X.
Analisis
regresi setidak-tidaknya memiliki 3 kegunaan, yaitu :
1. untuk
tujuan deskripsi dari fenomena data atau kasus yang sedang diteliti, regresi
mampu mendeskripsikan fenomena data melalui terbentuknya suatu model hubungan
yang bersifat numerik
2. untuk
tujuan control, regresi juga dapat digunakan untuk melakukan pengendalian
(kontrol) terhadap suatu kasus atau hal-hal yang sedang diamati melalui
penggunaan model regresi yang diperoleh, serta
3. sebagai
prediksi. model regresi juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan prediksi
variabel terikat
Regresi Sederhana
Model
regresi linier sederhana adalah model yang menyatakan hubungan linier antara
dua variabel di mana salah satu variabel dianggap memengaruhi variabel yang
lain. Variabel yang memengaruhi dinamakan variabel independen dan variabel yang
dipengaruhi dinamakan variabel dependen. Sebagai contoh, mungkin seorang
peneliti tertarik untuk menyelidiki pengaruh volume pupuk cair terhadap
pertumbuhan tanaman jagung. Maka variabel pertumbuhan sebagai variabel dependen
(yang dipengaruhi) dan volume pupuk cair sebagai variabel independen (yang
memengaruhi).
Model
regresi linier sederhana yaitu:
Y
= β0 + β1X + ε
di
mana X adalah variabel independen, Y adalah variabel dependen, β0 dan β1 adalah
parameter-parameter yang nilainya tidak diketahui yang dinamakan koefisien
regresi, dan ε adalah kekeliruan atau galat acak (random error).
Dikatakan
“sederhana” karena hanya ada satu peubah bebas, “linear dalam parameter”
karena tidak ada parameter yang muncul
sebagai salah satu eksponen atau dikalikan atau dibagi oleh parameter lain, dan
“linear dalam peubah bebas” sebab peubah ini di dalam model berpangkat satu.
Model yang linear dalam parameter dan linear dalam peubah bebas juga dinamakan
model ordopertama.
Uji Hipotesis
Hipotesis
merupakan pernyataan tentang sifat populasi sedangkan uji hipotesis adalah suatu
prosedur untuk pembuktian kebenaran sifat populasi berdasarkan data sampel.
Dalam
statistika, hipotesis yang ingin uji kebenarannya tersebut biasanya bandingkan
dengan hipotesis yang salah yang nantinya akan
tolak. Hipotesis yang salah dinyatakan sebagai hipotesis nol (null
hypothesis) disimbolkan H0 dan hipotesis yang benar dinyatakan sebagai
hipotesis alternatif (alternative hypothesis) dengan simbol Ha. Dalam menguji
kebenaran hipotesis dari data sampel, statistika telah mengembangkan uji t. Uji
t merupakan suatu prosedur yang mana hasil sampel dapat digunakan untuk
verifikasi kebenaran atau kesalahan hipotesis nol (H0). Keputusan untuk
menerima atau menolak H0 dibuat berdasarkan nilai uji statistik yang diperoleh
dari data.
Hal
yang penting dalam hipotesis penelitian yang menggunakan data sampel dengan
menggunakan uji t adalah masalah pemilihan apakah menggunakan dua sisi atau
satu sisi. Uji hipotesis dua sisi dipilih jika tidak punya dugaan kuat atau
dasar teori yang kuat dalam penelitian, sebaliknya memilih satu sisi jika peneliti mempunyai
landasan teori atau dugaan yang kuat.
Misalnya
menguji hubungan antara pendapatan terhadap konsumsi pada hitungan sebelumnya.
Karena mempunyai landasan teori atau dugaan yang kuat bahwa terdapat hubungan
yang positif antara jumlah pendapatan terhadap konsumsi maka menggunakan uji
satu sisi. Adapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif dapat dinyatakan sbb:
H0
= β1 ≤ 0
Ha
= β1 > 0
Hipotesis
nol atau hipotesis salah yakni menyatakan bahwa pendapatan tidak berpengaruh
dan atau berpengaruh negatif terhadap konsumsi yang ditunjukkan oleh koefiesin H0
= β1 ≤ 0. Sedangkan hipotesis
alternatif menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh positif terhadap konsumsi
yang ditunjukkan oleh Ha = β1 > 0.
Namun
misalnya hubungan antara dua variabel dalam persamaan regresi bisa positif
maupun negatif maka prosedur uji hipotesis harus dilakukan dengan uji dua sisi.
Dalam kasus hubungan antara jumlah pendapatan terhadap konsumsi. Jumlah
pendapatan dan konsumsi bisa berhubungan positif atau negatif tergantung dari jenis
barangnya. Jika barang kualitas rendah (inferior) maka hubungan antara jumlah
konsumsi barang dan pendapatan akan negatif yakni semakin tinggi pendapatan
seseorang maka jumlah konsumsi barang inferior akan semakin kecil. Sedangkan
jika barang adalah normal atau barang mewah maka hubungannya akan positif
karena semakin tinggi pendapatan seseorang maka semakin besar jumlah konsumsi
kedua jenis barang ini. Hipotesis dua sisi ini dapat dinyatakan sbb:
H0
= β1 = 0
Ha
= β1 ≠ 0
Dalam
hipotesis alternatif disini dinyatakan bahwa pendapatan bisa mempunyai hubungan
positif atau negatif tergantung jenis barangnya dilihat dari koefisien pendapatan
yang nilainya tidak sama dengan nol yakni Ha = β1 ≠ 0. Sedangkan hipotesis nolnya adalah pendapatan tidak
berpengaruh terhadap jumlah konsumsin barang ditunjukkan oleh nilai koefisien H0
= β1 = 0.
Post a Comment for "Belajar Konsep Regresi Linier Sederhana untuk Ekonometrika"