Menarik Perhatian, Ternyata Buah Bintaro Ini Beracun Loh
TANAMAN BUAH BINTARO (Cerbera manghas)
Pernahkan
kamu melihat tanaman yang berbuah menarik ini ? Pernahkah kamu bertanya pada
dirimu apakah buah ini bisa dimakan ? Pernahkan kamu bertanya, mengapa buah ini
banyak terbuang tanpa dimanfaatkan ? Saya juga pernah bertanya-tanya demikian.
Tanaman ini banyak ditanam di berbagai tempat seperti komplek perumahan,
kawasan perkotaan bahkan di lingkungan kampus. Namun sudahkah kamu mengenal
tanaman ini ? Mari kita mengenal sebagian informasi dari tanaman ini.
Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Sympetalae
Ordo : Contortae
Famili : Apocynacea
Genus : Cerbera
Spesies : Cerbera manghas
(Tjitrosoepomo, 2007)
Sinonim : Cerbera lactaria, Cerbera odollam
Nama
Daerah : Bintan, buta-buta badak,
goro-goro(Manado), kayu gurita (Maluku), madang kapo (Minangkabau), bintaro
(Jawa dan Sunda), kenyeri putuh (Bali), leva (Samoa), toto (Tonga), dan Vasa
(Fiji) (Rohimatun dan Suriati, 2011).
Nama
Lain : Pong-pong tree, othalanga,
odollam tree, pink-eyed cerbera, sea mango, dan dong bone (Rohimatun, 2011).
Morfologi Tanaman
Tanaman
bintaro memiliki batang berbentuk bulat, berkayu dan berbintik-bintik hitam.
Daun pada tanaman ini berwarna hijau, daun tunggal dan lonjong, tepi daun rata
dimana pangkalnya meruncing, pertulangan daun menyirip, permukaan licin, ukuran
panjangnya 1520 cm, lebar 3-5 cm. Buah bintaro berbiji dan berbentuk oval. Biji
dari buah bintaro ini berbentuk pipih, panjang, dan berwarna putih. Buah
Bintaro terdiri atas tiga lapisan, yaitu lapisan kulit terluar (epikarp), lapisan serat seperti sabut
kelapa (mesokarp), dan bagian biji
yang dilapisi oleh kulit biji atau tista (endokarp)
(Pranowo D., 2010). Bintaro memiliki bunga yang mana digunakan sebagai alat
reproduksi. Bunga tanaman ini berwarna putih, berbau harum dan terletak di
ujung batang. Bunga tanaman ini masuk dalam jenis bunga majemuk, tangkai putiknya
berukuran 2-2,5 cm dan memiliki kepala sari berwarna cokelat dan kepala
putiknya berwarna hijau keputihan. Akar tanaman ini merupakan akar tunggang dan
berwarna coklat. Seluruh bagian tanaman ini bergetah berwarna putih seperti
susu (Rohimatun, 2011).
Apakah buah tanaman ini
dapat dimakan ? Mari ketahui kandungannya
Daun
dan buah bintaro mengandung glikosida yang disebut cerberine, yang dapat mempengaruhi
kerja jantung. Selain itu juga daun dan buah bintaro mengandung saponin dan
polifenol. Kulit batangnya mengandung saponin dan tanin. Sedangkan biji bintaro
mengandung minyak 46-64%, minyaknya merupakan trigliserida yang tersusun dari
molekul gliserol dan molekul asam lemak (palmitat, stearat, oleat, miristat,
linolenat, dan linoleat) (Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri,
2011). Buah bintaro mengandung fenol yang terdiri dari pigmen flavonoid, tannin
dan saponin (Rizal et al., 2015). Menurut Murhadi (2010), saponin dan flavonoid
dalam fenol dapat menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran
sitoplasma, dan menghambat metabolisme energi dari bakteri yang menyebabkan
pertumbuhan bakteri terganggu dan bahkan menyebabkan kematian sel.
Seluruh bagian dari
tanaman bintaro beracun karena mengandung senyawa golongan
alkaloid, yang bersifat repellent dan antifeedant. Disamping itu, tanaman
bintaro juga memiliki khasiat dan kandungan kimia. Saat ini terus dikembangkan
berbagai manfaat dari tanaman bintaro.
Akar
Akar
tanaman bintaro dapat di manfaat sebagai obat pencahar (Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri, 2011).
Batang
Kulit
batang tanaman bintaro memiliki manfaat yang sama seperti akarnya yaitu dapat
digunakan sebagai obat pencahar. Kulit batangnya memuliki kandungan kimia
seperti flavonoid dan steroid (Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Industri, 2011).
Getah
Apabila
cabang-cabang pohon dirusak, keluarlah getah yang berwarna putih seperti susu.
Getah ini digunakan pula sebagai obat pencahar dan untuk mengobati sengatan
ikan (Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 2011).
Daun
Daun
tanaman bintaro memiliki kandungan senyawa seperti saponin, steroid dan
flavonboid. Dimana ekstrak metanol daun bintaro mengandung senyawa yang bisa
digunakan sebagai antikanker payudara dan ovarium, selain itu juga dapat
digunakan sebagai obat pencahar (Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman
Industri, 2011).
Biji
Biji
buah bintaro memiliki kandungan senyawa kimia yaitu steroid, triterpenoid,
saponin dan alkaloid yang mengandung cerberin, serbeosida, neriifolin dan
thevetin. Kandungan cerberin pada biji ini bersifat racun dimana dapat
mengganggu aktivitas kerja jantung. Walaupun bersifat racun senyawa alkaloid
ini memiliki karakter toksik, repellent dan antifeedant pada serangga (Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 2011).
Minyak
Minyak
bintaro digunakan sebagai obat kudis dan membunuh kutu kepala. Minyak yang
diperoleh dari biji beracun. Minyak bintaro berpotensi sebagai bahan baku
biodiesel dan merupakan salah satu alternatif energi pada masa depan (Warta
Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri, 2011).
Buah
Buah
bintaro mengandung fenol yang terdiri dari pigmen flavonoid, tannin dan saponin
(Rizal et al., 2015). Menurut Murhadi (2010), saponin dan flavonoid dalam fenol
dapat menghambat sintesis asam nukleat, menghambat fungsi membran sitoplasma,
dan menghambat metabolisme energi dari bakteri yang menyebabkan pertumbuhan
bakteri terganggu dan bahkan menyebabkan kematian sel. Buahnya dapat digunakan
untuk mengusir tikus (menaruh buahnya di dekat tikus lewat).
Kalau seluruh bagian
tanaman ini beracun, artinya buahnya tidak boleh sembarangan dimanfaatkan ya
gaes, apalagi langsung dimakan.
Semoga tulisan ini
bermanfaat JJ
Post a Comment for "Menarik Perhatian, Ternyata Buah Bintaro Ini Beracun Loh"