Belajar Menghargai Waktu dan Orang Lain ? 'sebuah renungan'
Menghargai
Orang dan Waktu dari Hal Kecil
Orang
Lain
Menghargai itu sebenarnya mudah dan sederhana. Hanya
saja banyak di antara kita sepertinya kesulitan untuk melakukannya. Sopan
bertutur kata dengan orang lain, memakai tata krama ketika berjalan di depan
orang lain, tidak memandang rendah terhadap orang lain, tidak memanfaatkan
kebaikan orang lain, dan banyak lagi. Terkadang kedekatan kita dengan orang
lain membuat kita lepas kontrol sehingga kita memperlihatkan sebuah sikap yang
konotasinya tidak menghargai.
Pernah tidak kita membeda-bedakan cara kita
berkomunikasi dengan orang lain? Rasanya sih pernah ya. Bicara dengan dosen/guru
caranya begini, bicara dengan teman begini, bicara dengan orang yang baru
dikenal begini, bersikap di depan dosen/guru begini, bersikap di depan teman
begini, bersikap di depan orang yang baru dikenal begini. Padahal, siapapun
orang yang menjadi lawan kita berinteraksi memiliki hak yang sama untuk
dihargai.
Jadi begini, memang seharusnya kita percaya bahwa bumi
berputar dan tempat duduk manusia tidak selamanya di tempat yang sama. Lalu
hubungannya apa dengan menghargai? Tidak seorangpun manusia yang bisa menebak
kita dan orang-orang di sekitar kita akan menjadi apa di masa depan. Bisa jadi
orang yang sekarang kita sepelekan adalah kunci sukses kita di masa depan. Lalu
misalnya di masa sekarang kita tidak menunjukkan sikap menghargai, akankah kunci
sukses kita itu kita dapatkan?
Waktu
Seberapa penting kah kita menghargai waktu? Apa
hubungannya dengan orang lain? Toh kita yang hidup, kita yang menjalankan dan
kita yang merasakan. Terus orang lain punya urusan apa?
Pernah kah pertanyaan itu muncul dari benak kita
masing-masing? Saya sih pernah ya. Menurut saya sih tidak masalah. Tapi kita
perlu tahu juga, bahwa tidak selamanya dan tidak terhadap segala sesuatu kita
berfikir demikian. Sedangkan mencari pacar saja kita berusaha tampil manis
supaya ada tertarik. Nah, saya hubungkan nih dengan usaha kita mencari modal
masa depan. Perlu kah kita juga tampil “manis” di hadapan orang lain untuk
membuatnya tertarik?
Semua itu sebenarnya urusan waktu teman-teman. Cara
kita menghargai waktu dan memanfaatkan kesempatan yang ada semaksimal mungkin.
Kita semua tahu bahwa satu detik saja pun waktu yang terlewat tidak akan pernah
bisa diulang. Iya, waktu itu sangat mahal teman-teman. Apa yang sudah kita
lakukan dan ucapkan satu menit terakhir tidak akan pernah bisa ditarik atau
direvisi.
Oke, saya punya sedikit cerita untuk kita pelajari
bersama. Semoga pembaca tidak bosan ya membacanya.
Ada
seorang laki-laki muda berumur 38 tahun bernama Delpro. Delpro sangat terkenal
di negaranya karena ia punya kemampuan yang mumpuni di bidang entertainment.
Hidupnya sukses dan namanya sudah terkenal di jagat maya. Ia sering diundang
menjadi motivator, dia juga ulung bermain di panggung komedi tunggal bahkan ia
juga merupakan pengusaha yang sukses.
Namun,
ada cerita unik yang bertahun-tahun terjadi sebelum ia sukses. Ketika ia kuliah
di salah satu kota besar di negaranya, ia bukanlah anak dari orang tua konglomerat.
Dia juga bekerja untuk menambah modal pendidikannya. Dari usahanya, ia akhirnya
diterima menjadi seorang host/penyiar di salah satu radio di daerah itu. Akan
tetapi, niat ingin menambah modal kuliah, ternyata gajinya sebagai penyiar
radio hanya 5 ribu per jam dan selama seminggu ia hanya bekerja selama 4 jam.
Artinya selama seminggu dia hanya mendapat gaji sebesar 20 ribu.
Satu
hal yang menarik selama ia bekerja. Walaupun dengan gaji 5 ribu dan harus
bekerja pukul 00.00 sampai 02.00 dini hari, ia memaksimalkan kinerjanya hingga
menghasilkan sebuah program yang unggul dan disukai banyak pendengar. Setelah
ia lulus kuliah, ia resign dari radio tersebut dan merantau ke kota Jakarta.
Perjalanan
karirnya tak semulus prestasinya selama menjadi penyiar radio. Ia sudah
mengalami jatuh bangun dalam membangun karirnya. Hingga suatu hari ada seorang
wanita yang dipercaya menanggung jawabi sebuah rencana produksi film mencari
pemeran laki-laki. Sudah dua minggu wanita itu melakukan casting dan tidak
kunjung mendapatkan orang yang tepat. Tapi ternyata wanita tersebut sudah
mengantongi satu nama untuk dia rekrut. Masalahnya ia belum mendapatkan kontak
yang bisa dihubungi. Dan ternyata nama orang tersebut adalah Delpro.
Akhirnya
wanita tersebut bisa menghubungi Delpro dan akhirnya sepakat Delpro menjadi
pemeran utama film tersebut. Dan ternyata, karir awal itulah yang membuat
Delpro menjadi seperti sekarang. Sukses dan mapan dalam perekonomian.
Pertanyaannya, darimana wanita itu mengenal nama Delpro? Setelah beberapa waktu
berlalu, Delpro bertanya kenapa dirinya yang dicari untuk dijadikan sebagai
pemeran utama. Jawabannya adalah wanita itu dulunya adalah pendengar setia
program siaran radio yang dibawakan oleh Delpro. Delpro dianggap sanggup dan
layak memerankan tokoh utama dalam film tersebut karena ia sudah teruji ketika
menjadi penyiar radio.
Pelajaran pentingnya apa teman-teman?
Coba kita bayangkan sebuah skenario lain dari
kehidupan Delpro. Bayangkan ketika Delpro menjadi penyiar radio dengan gaji 5
ribu dan jam kerja pukul 00.00 dini hari, tidak bekerja dengan maksimal, bisa
dipastikan wanita tersebut tidak akan suka dengan program siaran si Delpro.
Namun karena Delpro bekerja dengan maksimal, tanpa mengeluh dan berusaha
memberikan yang terbaik tanpa sadar ia telah menciptakan citra positif dirinya
di mata orang lain. Ia tidak memikirkan gaji yang sedikit, dia berusaha membuat
pendengar terhibur dan suka dengan programnya. Apabila semua itu tidak ia
manfaatkan sebaik mungkin, Delpro tidak akan sukses seperti sekarang.
Sederhana sekali, yang ia lakukan hanya menghargai
waktu, kesempatan dan orang lain. Bekerja dengan ikhlas dan cerdas membuat ia
dicari dan diposisikan pada urutan yang pertama.
Kalau kita? Sudahkah kita melakukan hal yang sama
teman-teman? Pernahkah kita membayangkan
seorang teman yang sekarang kita anggap rendah, suatu saat akan menjadi seorang
direktur perusahaan? Dan suatu saat ternyata kita sangat membutuhkannya ?
Mari sama-sama memperbaiki diri. Semoga tulisan ini
bermanfaat untuk kita.
Post a Comment for "Belajar Menghargai Waktu dan Orang Lain ? 'sebuah renungan'"